Minggu, 08 Februari 2009

PROF. DR. DEDDY ISMATULLAH, SH, MH KANDIDAT HAKIM MK RI.



Sukabumi,...
Publik Sukabumi boleh berbangga hati. Pasalnya, salah satu putra terbaik yang dimiliki ternyata menjadi salah satu kandidat hakim Mahkamah Konstitusi. Seperti tertera dalam pengumuman Komisi III DPR RI, Prof Dr Deddy Ismatullah,SH,MH, masuk delapan besar peserta seleksi Hakim pada Mahkamah Konstitusi.
Bagi masyarakat Kota Sukabumi, nama Prof Dr Deddy Ismatullah SH, MH bukanlah nama yang asing. Selain menjadi ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi dan Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Sukabumi, Deddy Ismatullah juga adalah pimpinan pondok pesantren Syamsul ‘Ulum Gunung Puyuh Kota Sukabumi. Bahkan saat ini Deddy tercatat sebagai guru besar fakultas syariah dan hukum pada Universitas Islam Negeri Bandung.
Deddy Ismatullah adalah anak dari KH Badri Sanoesi, cucu dari KH Ahmad Sanusi yang dikenal sebagai ulama besar pendiri pondok pesantren Syamsul ‘Ulum Gunung Puyuh. selain dikenal memiliki kemampuan linuwih, juga seorang pelaku sejarah yang berjasa sebagai salah satu pendiri Republik Indonesia. Mengingat rumusan Pancasila, penah didiskusikan di Gunung Puyuh terutama pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Saat ini KH Achmad Sanusi di usulkan oleh Pemerintah Kota Sukabumi menjadi Pahlawan Nasional.
Sejak Tahun 2005 sampai saat ini Deddy Ismatullah aktif dalam berbagai organisasi. Diantaranya, selaku wakil direktur Pusat Kajian Parlemen, direktur pusat kajian kebijakan hukum dan ekonomi, wakil ketua komisi hukum dan hukum perundang-undangan MUI Pusat, serta wakil ketua dewan pakar PBPUI. Sedangkan ketua dewan pakrnya saat ini Achmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat).
Kepada wartawan, Prof Deddy menyatakan bahwa keikutsertaannya dalam fit dan proper test hakim pada Mahkamah Konstitusi didasari oleh motivasi perjuangan untuk umat. Deddy Ismatullah berpendapat bahwa harus selalu ada orang yang berjuang agar hukum positif yang berlaku di negeri tercinta ini tidak bertentangan dengan syariat islam. Tentu, sebagai guru besar pada fakultas syariah dan hukum juga selaku direktur pasca sarjana di UNIS Jakarta, Ia tahu benar apa yang diperjuangkan untuk kemaslahatan umat dalam konteks pengembangan hukum positif yang menjadi dasar dalam pengelolaan negara.
Deddy Ismatullah sendiri menyambut positif asas akuntabilitas publik dalam proses fit dan proper test yang dilakukan komisi III DPR RI. Masukan, saran dan kritik dari masyarakat luas atas delapan kandidat ditanggapi Deddy dengan sikap bersahabat. Ia menyatakan bahwa memang sudah seharusnya publik ikut terlibat dengan cara memberikan masukan, saran, dan kritik atas penjaringan delapan kandidat hakim mahkamah konstitusi. Tujuannya jelas, agar negeri ini mendapatkan putra putri terbaik dalam memimpin bangsa. AVHES

1 komentar: